Baru- baru ini telah terjadi juga penipuan via telepon dengan modus seseorang yang mengaku buyer meminta petani di Mamuju untuk mensupply jahe dengan kuantitas puluhan ton, setelah dicabut dan barang dikirim, buyer bohongan inipun sudah tidak bisa dihubungi lagi, akhirnya si petani pun merugi dan terpaksa dijual setengah harga. Terus ada juga kejadian dimana jahe sudah dikirim ke Surabaya dan telah diterima buyer, akan tetapi pembayaran tak kunjung datang dan si buyer pun menghilang.
Memperhatikan kejadian-kejadian seperti diatas, petani di Mamuju harus lebih hati-hati menanggapi pembeli yang mau membeli jahe mereka, tips dibawah ini mungkin bisa dijadikan acuan :
- Jangan bertransaksi bila anda tidak kenal face to face dengan si buyer, pastikan anda tahu alamat dan identitas si pembeli tersebut.
- Untuk transaksi yang pertama kali, jangan lepas barang bila belum ada pembayaran sama sekali, minimal ada DP 30 % lah.
- kalau terpaksa harus kirim barang duluan tanpa ada pembayaran, usahakan anda harus ikut dalam pengiriman barang tersebut, selalu monitor di mana anda diminta untuk menurunkan barang, catat identitas pengangkutan, bila perlu diam-diam ambil photo si buyer (pake kamera HP saja).
- Selalu waspada dengan kemungkinan kejahatan dan penipuan.
(bersambung,,,,,,,,,,,)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar