Mamuju; - Petani jahe di Kabupaten Mamuju, Provinsi
Sulawesi Barat, meminta perlindungan pemerintah dari praktik permainan
harga distributor pembeli jahe petani.
"Pemerintah di Mamuju
mesti memperhatikan kesinambungan usaha pertanian jahe dengan
menertibkan tengkulak distributor pembeli jahe yang selalu
mempermainkan harga jahe petani," kata Mansyur, salah seorang petani di
Mamuju, Sabtu (28/04)
Ia mengatakan, tengkulak pembeli jahe membeli
harga secara tidak wajar karena membeli jahe di bawah harga pasaran
sebesar Rp7.000 per kilogram sehingga petani jahe dirugikan karena
tidak mendapat keuntungan yang cukup.
Oleh karena itu, ia
mengatakan, pemerintah di Mamuju harus membantu petani jahe dengan
membuat kebijakan yang bisa melindungi harga jahe petani dan
menghilangkan praktik permainan harga dari para tengkulak pembeli jahe.
"Selama ini kami merasa dirugikan tengkulak karena jahe kami dibeli
dengan harga murah akibatnya kesejahteraan kami pun berkurang, sehingga
pemerintah harus membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi petani
jahe,"katanya.
Sementara itu Bupati Mamuju, Drs Suhardi Duka
MM, mengatakan, untuk memecahkan masalah yang dihadapi petani jahe
dalam hal pemasaran hasil pertaniannya, maka sangat dibutuhkanpedagang
jahe antar-pulau.
"Di Mamuju tidak ada pedagang jahe
antar-pulau yang mampu memasarkan hasil pertanian petani, dalam jumlah
besar karena pedagang jahe antar pulau masih terdapat di Makassar
Provinsi Sulbar, akibatnya tengkulak masih senang mempermainkan harga
petani, karena petani juga tergantung memasarkan hasil pertaniannya
kepada tengkulak," katanya.
Ia mengatakan, di Mamuju hanya
terdapat pedagang biasa yang membeli jahe petani dalam jumlah kecil
sementara pedagang antar-pulau yang mampu membeli jahe petani dalam
jumlah banyak sangat terbatas pedagang kecil inilah yang sering menjadi
tengkulak.
"Ini menjadi masalah petani di Mamuju karena mereka
kesulitan memasarkan hasil pertanian jahenya, kalaupun mereka
memasarkan hasil pertanian jahenya kepada pedagang biasa pastinya
dihargai sangat rendah, karena terjadi monopoli dagang yang menimbulkan
tengkulak,"katanya.
Oleh karena itu ia mengatakan, pemerintah
akan membangun relasi agar ada pedagang yang mau berinvestasi besar di
Mamuju, agar membeli jahe petani dalam jumlah banyak sehingga petani di
daerah ini dapat dihargai lebih tinggi.
"Kalau pedagang antar
pulau yang membeli jahe petani maka harga jahe petani akan dihargai
tinggi karena sangat dibutuhkan industri yang menggunakan bahan baku
jahe seperti di Pulau Jawa, dan harga jahe petani dapat mencapai
sekitar Rp65.000 per kilogram," katanya.(Antara News/Al)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar