Translate

Selasa, 22 Mei 2012

Fenomena Jahe : Jahe Emprit, Jahe Gajah, dan jahe Merah

mengamati geliat bisnis jahe dalam kurang lebih dalam seminggu terakhir, terjadi fenomena dimana jahe merah dan jahe gajah hancur di pasaran sedangkan jahe emprit relatif "aman" di puncak klasemen. Ada apakah ? ada pemain agroproduct yan mengatakan bahwa sebenarnya terutama jahe merah belum beradaptasi dengan pasar, artinya mereka sebisa bisanya tidak memakai jahe merah untuk keperluan mereka sepanjang jahe emprit.

Jahe emprit lah yang sedang jadi primadona pasar, saya melihat justru begini, jahe merah lagi panen raya di Mamuju, dan jahe gajah juga panen raya di jawa, sedangkan jahe emprit tidak, luasan lahan yang ditanami jahe emprit tidak seluas jahe merah dan jahe gajah sehingga mengakibatkan supply jahe emprit di pasaran berkurang, nah...karena permintaan yang cenderung stabil maka jahe emprit di pasar menjadi langka...

Kalau melihat hasil laboratorium dan praktikum beberapa lembaga pertanian, saya melihat jahe merah, jahe gajah, dan jahe emprit memiliki keunggulan masing-masing sehingga tidak tepat bila ada yang mengatakan bahwa jahe emprit superior di pasaran. Saya amati pergerakan harga beberapa bulan terakhir sebenarnya harga jahe merah cukup berimbang dengan harga jahe emprit di pulau Jawa. 

Kadar minyak atsiri dan oleoresin jahe merah sebenarnya relatif lebih tinggi dari pada jahe emprit, apalagi jika dibandingkan dengan jahe gajah, sehingga secara ekonomis kelayakan jahe merah masing sangat diperhitungkan di pasaran, tetapi masalahnya dalam market jahe, seperti halnya anthurium beberapa tahun yang lalu, terlalu banyak makelar terlibat sehingga akhirnya membingungkan petani dan end user. Sudah jamak dalam dunia bisnis, apabila real buyer lebih sedikit dari pada calo (makelar) maka harga akan kacau, karena calo alias makelar ini hanya berpikir keuntungan sesaat tanpa memilirkan kelanjutan bisnis secara makro.

Siapa Real Buyer jahe ? ya tentu para pengusaha yang bergerak dibidang perjahean, misalnya perusahaan obat tradisional, eksportir, home industry, pengolah jahe kering, industri jahe bubuk  dll.
Siapa Calo (Makelar) Jahe ? siapa saja yang mau memanfaatkan celah pasar antara petani dan pengusaha, kehadirannya memang dibutuhkan tetapi dalam batas tertentu justru akan "menghancurkan" bisnis perjahean itu sendiri...

Yah, mungkin banyak yang tidak setuju atau ingin menambahkan postingan saya, silahkan post on   comments !!!  

Tidak ada komentar: