Translate

Selasa, 24 April 2012

Kenapa Harga Komoditas Bisa Naik / Turun Di Pasar ?

 

Perubahan Demand dan Supply

saya sempet-sempetnya (hehehe) cuplik prinsip dasar dalam ilmu ekonomi tentang hukum permintaan dan penawaran, uraian dibawah ini juga sangat relevan dengan harga komoditas jahe merah di pasaran. Mudah-mudahan tulisan ini bisa "inspiring" bagi pelaku bisnis jahe pada khususnya.
 
Kita sudah pernah membahas tentang hukum permintaan dan penawaran. Pada pembahasan kali ini kita akan membawa kedua konsep yang sangat penting tentang perilaku pasar tersebut secara bersamaan ke dalam satu grafik Demand dan Supply.

S&D 

Seperti yang kita dapat lihat pada grafik, kurva Demand yang menurun ke bawah mencerminkan hubungan yang negatif antara harga dan kuantitas barang. Di mana harga yang semakin rendah membuat konsumen akan membeli lebih banyak barang tersebut. Sebaliknya kurva Supply yang beralih dari kiri bawah ke kanan atas atau penawaran meningkat, menunjukkan harga yang semakin tinggi dan kuantitas barang yang ditawarkan oleh produsen akan semakin banyak.
Saat anda menurunkan harga barang tersebut, nilai marjinal setiap pertambahan unit akan turun. Konsumen tidak akan membeli barang lebih banyak dari Q2 dengan harga P2 karena nilai dari barang tersebut lebih rendah daripada harganya.
Begitupula si produsen mau menjual barangnya sebanyak Q3 karena biaya marjinal produksi barang dengan kuantitas lebih sedikit dari Q3 itu lebih rendah daripada harga barang tersebut.
Harga bukanlah satu-satunya penentu dari keinginan si konsumen untuk membeli barang dan juga bukan satu-satunya yang membuat produsen ingin menjual barangnya.
Selain harga dari suatu barang, permintaan (demand) juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti: selera konsumen, harga dari barang lainnya, pendapatan konsumen, jumlah konsumen dan prediksi harga dan pendapatan di masa depan.
Faktor penentu dari penawaran barang (supply) selain daripada harga barang yang akan dijual atau ditawarkan oleh produsen kepada konsumen antara lain adalah perubahan produktivitas yang disebabkan perkembangan teknologi, perubahan dari keuntungan yang diperoleh dari memproduksi barang-barang lain, dan perubahan dari kelangkaan (dan harga) sumber daya untuk memproduksi barang tersebut.
Peningkatan Demand
Inti dari pembahasan kali ini adalah pada perubahan Supply dan Demand. Terlebih dahulu kita memulainya dengan membahas peningkatan permintaan (demand). Anggaplah kurva Demand D1 beralih ke D2, maka akan terjadi suatu kejadian dalam pasar. Dengan harga P1, kuantitas barang yang ditawarkan tetap pada Q1 sebab di sini kurva Supply sama sekali tidak beralih.

increasingdemand 

Dengan meningkatnya kuantitas permintaan dari Q1 ke Q2 yang disebabkan oleh faktor-faktor selain harga baik yang sudah disebutkan pada bawal pembahasan ataupun faktor lain yang belum disebutkan, misalnya permintaan es krim mengalami peningkatan karena suhu di Kota Medan sedang sangat panas. Pada harga awal (P1), es krim yang diminta dan dibeli konsumen adalah sebanyak Q2 tetapi barang yang ditawarkan produsen eskrim sebanyak Q1. Keadaan seperti ini disebut dengan Market Shortage (kekurangan pasar) yakni permintaan barang oleh konsumen lebih besar daripada barang yang ditawarkan produsen.
Selanjutnya, terjadi tekanan pada produsen untuk menambah kuantitas es krim yang dijualnya menjadi lebih banyak, sehingga harga meningkat dari P1 ke P2 sebagai kompensasi bagi si produsen disebabkan peningkatan biaya marjinal produksi.
Konsumen menawar dengan harga lebih tinggi atau produsen langsung menaikkan harga es krim. Dampak dari kenaikan harga es krim tersebut adalah terjadi penurunan kuantitas es krim yang diminta oleh konsumen, karena harga lebih mahal daripada nilai marjinal es krim tersebut.
Harga telah meningkat dari P1 ke P2 dan kuantitas menurun dari Q2 ke Q3. Dalam pasar terdapat batasan kuantitas barang dan juga batasan peningkatan harga. Kuantitas barang yang ditawarkan oleh produsen di pasar meningkat (Q1 ke Q3) karena harga lebih tinggi daripada biaya marjinal akibat pertambahan produksi yang lebih banyak. Begitupula banyaknya permintaan konsumen akan bertambah  (Q1 ke Q2), dan juga adanya penurunan permintaan (Q2 ke Q3) karena kenaikan harga (P1 ke P2).
Yang perlu menjadi catatan anda adalah, bahwa jika permintaan meningkat dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam pasar yantara lain terjadi penurunan penawaran barang dan peningkatan penawaran.
Inti dari analisis ini adalah kita dapat mengetahui bahwa jika terjadi peningkatan permintaan, maka kuantitas barang yang dibeli konsumen menjadi lebih banyak daripada tidak terjadi peralihan kurva permintaan. Dan kita juga mengetahui bahwa harga meningkat lebih tinggi ketika terjadi peningkatan permintaan.
Penurunan Kurva Demand
Pada kasus penurunan Demand. Kita anggap kurva Demand beralih dari D1 ke D2. Penurunan ini terjadi karena beberapa sebab, seperti penurunan jumlah konsumen,  dan pertimbangan lainnya.

decreasingdemand 

Harga awal yaitu P1, kuantitas yang ditawarkan tetap pada Q1 karena di sini kurva Supply tidak berubah atau beralih. Kuantitas barang yang diminta menjadi Q2. Keaadaan ini menyebabkan terjadi Surplus (kelebihan) barang di pasar. Artinya produsen menawarkan lebih banyak barang daripada yang diminta konsumen. Kemudian produsen mau menurunkan harga barangnya. Oleh karena harga diturunkan, produsen akan menurunkan kuantitas barang yang ditawarkannya sebab harga menjadi lebih rendah daripada biaya marjinal produksi.Lebih rendahnya harga daripada biaya marjinal produksi menyebabkan produsen mengalami kerugian sehingga mereka menurunkan kuantitas yang ditawarkannya.
Kesimbangan pasar beralih dari persilangan E1 ke persilangan E2, yang artinya pada keseimbangan (equilibrium) harga turun dari P1 ke P2. Pada batasannya, kuantitas barang yang ditawarkan oleh produsen dan diminta oleh konsumen juga ikut turun. Pada penurunan harga (P1 ke P2), kita mendapati kuantitas barang yang dikonsumsi oleh konsumen lebih banyak daripada pada saat harga tidak turun (tetap pada P1).
Inti utama dari analisis ini adalah bahwa penurunan Demand tanpa ada memperhatikan apapun yang terjadi pada sisi Supply didapati jika kurva Demand turun maka harga ikut turun dan menjadi lebih rendah daripada yang dinyatakan sebelumnya. Dan kita juga dapati bahwa pada keseimbangan kuantitas yang diproduksi produsen dan dikonsumsi konsumen menjadi lebih rendah daripada yang dinyatakan sebelumnya (E2 >E1).
Peningkatan Supply
Sekarang kita membahas perubahan Supply. Kita anggap Supply meningkat dan beralih ke kanan bawah (S1 ke S2). Pada kasus ini, pada tingkat harga P1, kuantitas barang yang diminta konsumen berada pada Q1 dan kuantitas barang yang ditawarkan produsen berada pada Q2.
Kita mendapati kuantitas barang yang ditawarkan produsen lebih besar daripada kuantitas barang yang 
diminta oleh konsumen

. IncreasingSupply 

Keadaan ini disebut dengan surplus in the market. Sekali lagi kita dapati ada tekanan persaingan untuk mendorong turunnya harga karena produsen pada kasus ini mempunyai biaya marjinal produksi yang lebih rendah daripada harga. Pada sisi produsen, untuk membuat konsumen menambah kuantitas permintaannya maka produsen  harus menurunkan harga. Ketika harga sudah turun maka harga menjadi lebih rendah daripada biaya marjinal untuk setiap unit yang diproduksi, sehingga produsen akan kehilangan uangnya atau menderita kerugian. Produsenpun mulai menurunkan kuantitas barang yang ditawarkannya di pasar.
Pada saat harga turun, harga berada di bawah nilai marjinal setiap unit sehingga konsumen akan membeli lebih banyak barang. Keseimbangan awal terletak pada E1 akan beralih ke keseimbangan E2 yang artinya harga turun dari P1 ke P2 dan kuantitas barang yang terjual bertambah dari Q1 ke Q3.
Kesimpulan dari analisis ini bahwa ketika Supply meningkat maka harga akan lebih rendah dari yang dinyatakan sebelumnya dan kuantitas barang yang terjual pada konsumen akan lebih tinggi dari yang dinyatakan sebelumnya.
Penurunan Supply
Demostrasi terakhir yang perlu dibuat dalam pembahasan adalah penurunan Supply yang mungkin disebabkan oleh  peningkatan biaya produksi, penurunan produktivitas tenaga kerja atupun sumber daya yang semakin menipis.
Kita sudah tetapkan harga awal adalah pada P1 dan kuantitas barang yang diminta pada Q1. Oleh karena kurva Demand tidak ada beralih sama sekali, maka kuantitas barang yang ditawarkan berada pada Q2. Dalam kasus ini kita dapati kuantitas barang yang diminta konsumen lebih besar daripada kuantitas barang yang ditawarkan produsen, sehingga kita terjadi keadaan pasar yang kekurangan (shortage in the market).


Decreasingsupply

Sama seperti sebelumnya jika mengalami keadaan shortage market, maka muncul tekanan untuk menaikkan harga. Konsumen yang manginginkan barang tersebut mulai menawar dengan harga yang lebih tinggi, begitu juga produsen menetapkan harga yang lebih tinggi.
Ketika harga naik maka kuantitas barang mulai turun karena saat itu nilai marjinal barang tersebut lebih rendah dibandingkan harga barang, sehingga konsumen mengurangi konsumsinya.
Keseimbangan lama E1 beralih menjadi keseimbangan baru E2 yaitu pada harga P2 dan Q3.
Kesimpulannya, Apabila penurunan Supply terjadi maka harga akan meningkat sedangkan kuantitas barang menjadi lebih sedikit daripada sebelumnya.
Pelajaran yang dapat anda ambil dari pembahasan ini adalah ketika dalam kenyataannya, anda mendapati perubahan dari beberapa faktor yang menentukan posisi kurva Demand dan Supply maka harga dan kuantitas barang akan berubah. Hal penting tentang Supply dan Demand adalah bahwa anda dapat menggunakan persilangan keseimbangan sebagai titik permulaan dan anda dapat menyimpulkan Supply dan Demand dapat menjadi penyebab baik itu kekurangan maupun kelebihan dalam pasar. Kemudian anda dapat memahami apa yang terjadi pada keseimbangan harga dan kuantitas barang.

Adapted from “Microeconomics for MBAs: The Economic Way of Thinking for Managers” by Richard B. Mckenzie and Dwight R. Lee

Tidak ada komentar: