Translate

Senin, 30 April 2012

Jahe Merah : Bisakah Over-Supply ?

Sudah menjadi rahasia umum dalam dunia ekonomi termasuk dalam bisnis agrobis, bahwa ada kalanya penawaran(supply)  di pasar jauh melampaui permintaan (demand), dalam kondisi "cateris paribus" maka otomatis harga produk tersebut akan terjun bebas. Over supply adalah sebuah kondisi di mana pasokan suatu komoditas terlalu berlebih yang mengakibatkan harga turun drastis.

Para penggiat jahe juga tentu menyadari bahwa kondisi over supply  tersebut memang sangat mungkin terjadi kapan pun dan dimana pun, terutama pada saat dimana telah terjadi panen melimpah dan berbarengan di berbagai sentra penanaman jahe. Sebenarnya memang penyebab harga turun bukan hanya banyaknya pasokan jahe tetapi juga bisa terjadi apabila kualitas jahe yang diminta pasar tidak dapat dipenuhi oleh pasokan yang ada, "quality doesn't meet the demands".

Terus apa yang harus dilakukan oleh para petani jahe ?
beberapa hal dibawah ini mungkin bisa "menyelamatkan" petani dari keterpurukan harga jahe :
  1. Tanamlah jahe secara bertahap sehingga masa panen tidak adakan tiba secara bersamaan
  2. Jangan terpaku untuk menjual jahe basah, tingkatkan kemampuan untuk mengolah jahe basah menjadi jahe kering, jahe bubuk, minyak jahe dll.
  3. Tingkatkan kualitas jahe anda sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.
  4. Perluas jaringan pemasaran anda sehingga tidak menjadi objek monopoli tengkulak.
Pangsa pasar jahe sebenarnya sangatlah luas karena kegunaan jahe yang beraneka ragam, tetapi apa gunanya pasar yang luas kalau kita  tidak memiliki akses terhadapnya, kini saatnya petani sudah pada melek internet, koran, televisi, radio, e-paper dll, carilah berita dan informasi sebanyak mungkin tentang perkembangan harga komoditas jahe diluar sana. Akhir kata, tentu jahe memang bisa over supply di pasaran, tetapi masih banyak yang dapat dilakukan untuk menyiasatinya. Jangan Kapok Jadi Petani....................

 

Tidak ada komentar: