Translate

Minggu, 13 Mei 2012

Pemkab Mamuju Cari Eksportir Jahe Merah


Pemkab Mamuju Cari Eksportir Jahe Merah

Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terus berupaya mencari eksportir komoditi jahe merah yang saat ini banyak digandrungi petani di wilayah itu.

"Memang benar kami masih mencari eksportir untuk menangani hasil panen petani jahe merah di Mamuju," kata Wakil Bupati Mamuju, Ir Bustamin Bausat di Mamuju, Minggu.

Menurutnya, produksi jahe merah di Kabupaten Mamuju cukup menggembirakan dengan pencapaian sekitar 13,3 ton per hektare.

"Total luas areal pengembangan jahe merah di Mamuju saat ini telah mencapai 4.00 hektare dengan produktifitas jahe 13,3 ton per hektare,"ungkapnya.

Bustamin yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju ini menyampaikan, pencapaian produktifitas jahe merah ini belum tersentuh secara baik dari pemerintah.

"Jika pemerintah fokus melakukan pembinaan petani jahe maka saya yakin dan percaya hasil produktifitas dan produksi jahe merah akan jauh lebih besar,"katanya.

Karena itu kata dia, Pemkab Mamuju saat ini terus mencari solusi agar ada exportir yang bisa menangani hasil panen komoditi jahe di Mamuju.

Ia menyampaikan, hasil pembicaraan dengan PT Sido Muncul di kota Semarang sesungguhnya sudah ada gambaran untuk membeli komoditi jahe merah di Mamuju.

Hanya saja kata dia, pemerintah daerah pun harus mencari penjamin suplai hasil pengolahan komoditas jahe merah.

"Baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju bertandang ke PT Sidomuncul untuk membangun kerja sama dalam rangka optimalisasi pemasaran komoditas jahe,"katanya.

Dikatakan Wakil Bupati, penjamin suplai jahe ini akan dilakukan langsung oleh kumpulan petani jahe melalui salah satu lembaga yang akan menanganinya.

"Suplai jahe tidak akan dilakukan oleh orang per orang atau perkelompok, tetapi ada wadah yang akan dibentuk sehingga suplai jahe ini lebih terarah," katanya.

Kebutuhan jenis jahe yang banyak dibutuhkan oleh PT Sido Muncul adalah jahe putih. Meski begitu, kata dia, komoditas jahe merah yang dihasilkan petani jahe Mamuju tetap dibutuhkan oleh PT Sidomuncul.
(T.KR-ACO/Z002)
(http://makassar.antaranews.com)

Pemkab Mamuju cari penjamin suplai pengolahan jahe

Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, saat ini sedang mencari penjamin suplai hasil pengolahan komoditas jahe merah sebagai hasil tindak lanjut kerja sama dengan PT Sidomuncul.

"Baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju bertandang ke PT Sidomuncul untuk membangun kerja sama dalam rangka optimalisasi pemasaran komoditas jahe," kata Wakil Bupati Mamuju Bustamin Bausat di Mamuju, Sabtu.

Dikatakan Wakil Bupati, penjamin suplai jahe ini akan dilakukan langsung oleh kumpulan petani jahe melalui salah satu lembaga yang akan menanganinya.

"Suplai jahe tidak akan dilakukan oleh orang per orang, tetapi ada wadah yang akan dibentuk sehingga suplai jahe ini lebih terarah," katanya.

Kebutuhan jenis jahe yang banyak dibutuhkan oleh PT Sido Muncul adalah jahe putih. Meski begitu, kata dia, komoditas jahe merah yang dihasilkan petani jahe Mamuju tetap dibutuhkan oleh PT Sidomuncul.

"PT Sido Muncul lebih dominan membutuhkan jahe putih. Makanya, petani jahe juga diharapkan mengembangkan jahe putih," kata dia.

Pengembangkan jahe merah di Mamuju, kata dia, relatif cukup banyak dibandingkan luasan pengembangan jahe di Semarang.

"Komoditas jahe di Mamuju cukup besar dan bahkan saat ini luasan pengembangan komoditi jahe di Mamuju telah mencapai 4.00 hektare dengan produktivitas 13,3 ton per hektare," katanya. 

(http://www.antaranews.com)

Minggu, 06 Mei 2012

Petani Jahe Mamuju Mulai Galau ?

Banyak selentingan yang beredar diantara para penanam jahe bahwasanya jahe nantinya sudah tidak ada yang beli, hal ini diperkuat dengan fakta di lapangan banyak jahe yang sudah waktunya di panen akan tetapi belum dipanen oleh karena tidak adanya pembeli, wah   kok bisa ?

Ya begitulah faktanya, kontradiktif dengan di tengah isu  digalakannnya perkebunan jahe di Mamuju, sul-bar justru para petani saat ini sudah tidak memiliki saluran distribusi pemasaran jahe lagi. Adapun objek pengamatan saya terfokus hanya kepada petani jahe di lingkungan ala-ala dan salunangka, kec. simboro. 

Sementara itu  dari beberapa informasi yang saya peroleh, pembukaan lahan jahe di mamuju saat ini memang lagi "menjadi-jadinya" terutama di wilayah botteng dan sekitarnya, banyak para pemodal yang ber-investasi lahan diwilayah ini yang ujung-ujungnya juga akan menanam jahe. wah luar biasa....ditengah ketidakpastian pemasarannya ternyata jahe masih "hangat"bagi para pemodal untuk terjun ke dalam agrobisnis yang satu ini.
pertanyaannya adalah kemana hasil panen ini akan dibawa ? Semua berharap PT Sidomuncul akan bersedia menyerap produksi jahe petani di Mamuju ini, tapi itupun masih sebatas wacana sampai saat ini, dan seandainya pun memang dibeli oleh PT Sidomuncul, pertanyaan berikutnya adalah seberapa besarkah daya serapnya ? mungkinkah menyerap seluruh produksi petani yang mencapai ratusan ton per bulannya bahkan lebih ?.

Pemasaran sekarang menjadi begitu vitalnya kalau seandainya saluran distribusi pasar macet, maka dapat dipastikan komoditas jahe Mamuju akan mencapai titik antiklimaks, dan pada saatnya petani akan mulai meninggalkan jahe ke komoditas jangka pendek lainnya.  

Bagi anda pelaku usaha di bidang perjahean, entah itu pedagang pengumpul, pedagang antar pulau, eksportir, pelaku industri pengolahan jahe dll kini saatnya anda mengalihkan supply bahan baku usaha anda ke Mamuju, buatlah skema kerjasama yang saling menguntungkan sehingga anda berhasil dan petani Mamuju pun sejahtera. Semoga..............
  

Sabtu, 05 Mei 2012

Peluang Usaha Bisnis Minuman Jahe Merah


Peluang Usaha  Bisnis Minuman Jahe Merah

Peluang usaha-oke.com
Bisnis minuman jahe merah
Usaha bisnis minuman adalah termasuk usaha modal kecil yang lebih tahan terhadap gonjang ganjingnya kondisi perekonomian di indonesia. Kelebbihan dari usaha minuman adalah modal yang dapat di jangkau oleh kelas bawah dan keuntungannya lumayan besar. Jika usaha minuman yang di jalankannya laku, maka dalam waktu singkat sudah bisa balik modal.
Namun yang jarang kita temi adalah minuman jahe merah. Peluang Usaha bisnis minuman jahe merah prospeknya sangat menjanjikan. Apa sih manfaat jahe merah ? Jahe merah atau yang biasa dikenal dengan nama latin Zingiberaceae Officinale Rose merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang dimanfaatkan masyarakat sebagai ramuan obat tradisional.
Namun seiring dengan ketatnya persaingan palaku usaha minuman maka inovasipun tida henti dilakukan sehingga saat ini jahe merahpun dijadikan minuman yang sangat bermanfaat untuk menghangatkan tubuh dan ternyata prospek bisnisnya mempunyai masa depan yang cerah.
Yang menjadi ciri khas jahe merah adalah rasanya yang cenderung lebih pedas daripada jahe biasa, sehingga minuman jahe merah sangat bagus untuk menghangatkan tubuh dan menjadin minuman yang unik sehingga mengundang penasaran orang untuk mencobanya.
Minuman jahe merah bukan hanya untuk menghangatkan badan saja namun juga bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, meringankan radang tenggorokan, cocok bagi orang yang mengidap sakit asma, mencegah masuk angin, dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Dari citra rasa yang unik dan segudang manfaat dari minuman jahe merah menjadikan minuman jahe merah menjadi peluang usaha baru yang sangat menjanjikan untuk di kembangkan.

Para pelaku usaha minuman jahe merah sudah banyak yang sukses dari pasar nasional hingga internasinal. Minuman yang berasal dari jahe merah inipun dipasarkan dengan berbagai jenis, ada yang berupa minuman instan berupa bubuk yang siap di seduh, ada yang berupa minuman langsung dan sebagainya.
Harga yang di tawarkan di pasaran juga berfariasi, dari yang Rp. 5000 perbungkus hingga Rp. 7500 perbungkusnya. Maka tidak heran jika para pelaku usaha minuman jahe merah yang telah sukses dapat mengantongi omset dari puluhan hingga ratusan juta rupiah perbulannya.
Cara membuat minuman jahe merah tidak jauh berbeda dengan jahe biasa, namun setiap pelaku bisnis tentu mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadi senjata bagi mereka untuk melancarkan usahanya. Nah jika anda tertarik untuk mengembangkan usaha ini, anda bisa mencoba membuat resep minuman sendiri dari jahe merah dengan citra rasa yang khas. Semoga artikel ini bisa menjadi inspirasi buat anda.


Rabu, 02 Mei 2012

Jahe Merah : Si Pedas Yang Kaya Manfaat


Jahe merah, yang disebut juga dengan nama Zingiber officinale varietas rubrum, memiliki ukuran lebih kecil dibanding jahe biasa dengan kulit yang berwarna kemerahan. Kandungan seratnya pun lebih besar dari jahe biasa. Jahe merah memiliki aroma paling pedas dibanding jenis jahe lain dan mengandung minyak atsiri dalam jumlah banyak. Inilah yang menyebabkan jahe merah cocok dijadikan bahan obat-obatan farmasi dan berbagai jenis jamu.
Sifat pedas ini menstimulasi selaput lendir di usus dan lambung sehingga bermanfaat dalam mengurangi rasa sakit. Tidak hanya itu, jahe merah memiliki peranan yang khas. Jika dicampur dengan obat atau tanaman herbal lain, jahe merah akan memperkuat khasiat obat atau jamu tersebut.
Kandungan Zat Kimia dan Zat Aktif dalam Jahe Merah
Berdasarkan penelitian laboratorium, jahe merah mengandung berbagai jenis unsur-unsur kimia. Sejauh ini, telah diketahui bahwa zat gingerol dan minyak terbang, 1,8cineole, limonene, 6-gingerdione, 10-dehydrogingerdione, arginine, alphalinolenic acid, betha-sitosterol, aspartic acid, capsaicin, caprilic-acid, farnesal, chorogenic acid, farnesol, dan farnese positif terkandung dalam jahe merah.
Zat-zat tersebut (bersamaan dengan zat aktif yang terkandung) menjadikan jahe merah kaya akan manfaat. Berikut ini kandungan yang terdapat di umbi jahe merah.
  • Caprylic-acid dan limonene (bermanfaat dalam menghambat pertumbuhan jamur candida albicans, sebagai antikholinesterase, dan obat influenza).
  • 1,8cineole (bermanfaat sebagai zat anestetik, mengobati ejakulasi dini, sebagai antikholinesterase, memicu produksi keringat, memicu aktivitas saraf pusat, memicu ereksi, dan memperkuat hepar)
  • 10-dehydrogingerdione dan 6-gingerdione (bermanfaat sebagai penekan prostaglandin).
  • Zat gingerol (bermanfaat dalam menekan prostaglandin, menghambat produksi enzim siklo oksigense, dan merangsang produksi ASI pada ibu menyusui).
  • Alphalinolenic acid (bermanfaat sebagai pemicu meningkatnya sistem kekebalan tubuh, pemicu produksi getah bening, dan penghindar pendarahan di luar haid).
  • Arginine (bermanfaat untuk memperkuat daya tahan sperma dan mencegah kemandulan).
  • Aspartic acid (bermanfaat dalam memberi kesegaran dan merangsang kerja saraf).
  • Betha-sitosterol (bermanfaat sebagai penghambat produksi hormon estrogen, pemicu produksi hormon androgen, pencegah hiper-lipoprotein, dan sebagai bahan baku pembuatan obat steroid).
  • Capsaicin (bermanfaat dalam meningkatkan kinerja kelenjar endoktrin, memicu ereksi, dan menghambat produksi enzim 5-lipoksigenase serta enzim dansiklo-oksigenase).
  • Chlorogenic acid (bermanfaat sebagai zat antioksidan).
  • Farnesal (bermanfaat dalam memperlambat proses penuaan dan memicu regenerasi sel kulit).
  • Farnesol (bermanfaat sebagai bahan dasar pewangi dan parfum yang juga dapat memicu regenerasi sel).
Membuat Ramuan Jahe Merah di Dapur Anda
Sejak ratusan tahun yang lalu, bangsa China dan Arab sudah memanfaatkan jahe merah dan kandungannya sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit. Orang-orang Tiongkok mengolah jahe merah untuk mengobati sakit di pencernaan, ginjal, dan memperbaiki fungsi limpa. Sementara itu, orang-orang Arab memanfaatkan jahe merah untuk menghangatkan badan dan menjaga daya tahan tubuh.
Saat ini, berbagai produk olahan jahe merah dapat dengan mudah Anda jumpai di pasaran di Indonesia. Produk-produk olahan tersebut meliputi serbuk minuman jahe merah instan dan berbagai jamu (di mana jahe merah dicampurkan dengan bahan-bahan lain agar khasiatnya lebih maksimal). Anda bisa memilih ragam produk olahan jahe merah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Akan tetapi, jika Anda mau sedikit berusaha untuk bereksperimen, membuat obat herbal dan jamu dengan kandungan jahe merah tidak sesulit yang Anda bayangkan. Ini dia beberapa resep obat herbal jahe merah yang bisa Anda praktikkan di dapur Anda.
1. Ramuan Jahe Merah untuk Mengobati Batuk
Membuat ramuan herbal dari jahe merah untuk meredakan batuk cukup mudah. Yang harus Anda lakukan pertama-tama adalah mengiris 3 rimpang jahe merah sebesar ibu jari, kemudian cuci hingga bersih; pastikan tidak ada tanah atau kotoran yang tertinggal di permukaan jahe merah Anda.
Selanjutnya, Anda hanya perlu merebus irisan 3 rimpang jahe merah tersebut di dalam air sebanyak 2 gelas. Rebuslah hingga mendidih dan setengah dari air tersebut menguap. Minumlah air rebusan jahe merah itu dua kali sehari. Akan tetapi, jika batuk Anda cenderung kering dan tidak kunjung sembuh dalam jangka waktu lama, cobalah mengunyah beberapa rimpang jahe merah dan telanlah airnya.
2. Ramuan Jahe Merah untuk Mengatasi Pegal-pegal
Jahe merah dapat mengurangi rasa pegal-pegal. Caranya, cukup sediakan 2 umbi jahe merah sebesar ibu jari. Cucilah jahe merah tersebut hingga bersih, lantas bakar dan kuliti. Setelah itu, memarkan jahe merah yang telah dibakar dan dikuliti. Rebus jahe merah memar tersebut di dalam susu sapi segar sebanyak dua gelas. Minumlah ramuan ini sebanyak dua kali sehari.
3. Ramuan Jahe Merah untuk Mengobati Sakit Kepala
Untuk mengobati sakit kepala, cuci 3 rimpang jahe merah seukuran ibu jari hingga bersih. Kemudian, bakar jahe merah tersebut lalu memarkan. Seduh jahe merah bakar tersebut dalam segelas air, tambahkan sedikit madu atau gula aren sesuai selera. Minumlah ramuan jahe merah ini.
4. Ramuan Jahe Merah sebagai Obat Kuat
Untuk membuat obat kuat dari jahe merah, caranya mudah. Cukup rebus jahe merah yang telah dicuci bersih di dalam air mendidih, lalu minum. Khasiatnya akan lebih maksimal jika ramuan ini dicampur dengan tanaman-tanaman herbal lain yang manfaatnya kurang lebih sama dengan jahe merah.
5. Ramuan Jahe Merah untuk Mengatasi Perut Mulas
Jahe merah juga bisa mengatasi atau setidaknya mengurangi rasa mulas pada perut Anda. Caranya, parutlah 3 rimpang jahe merah lalu peras airnya. Kemudian minum air perasan jahe merah ini tiga kali sehari sebanyak 1 sendok teh. Agar pengobatan maksimal, ulangi konsumsi air perasan jahe merah selama 3 hari berturut-turut.
6. Ramuan Jahe Merah untuk Menambah Daya Tahan Tubuh
Jahe merah juga mengandung zat yang bisa membuat daya tahan tubuh Anda meningkat. Untuk merasakan manfaatnya, buatlah ramuan ini. Pertama, sediakan 1 rimpang jahe merang, 4 biji buah kemukus, 2 biji bunga cengkih, 3 biji buah cabai Jawa, seperlima butir biji pala, 1 ruas batang sereh, setengah lembar daun jeruk purut, dan gula aren serta kulit kayu manis secukupnya. Campurkan dan didihkan rempah-rempah tersebut ke dalam 200 ml air matang. Minum ramuan jamu ini setiap pagi dan sore hari (habiskan 100 ml ramuan jahe merah ini dalam sekali minum).
Selain dijadikan ramuan untuk dikonsumsi, jahe merah juga bisa dijadikan lalapan bagi ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI. Sementara itu, untuk mengurangi gejala influenza, jahe merah bisa digunakan sebagai obat luar pereda sakit. Caranya, ambil beberapa rimpang jahe, campur dengan air secukupnya, lalu hancurkan hingga berbentuk pasta. Gosokkan pasta jahe merah ini di bagian tubuh yang tepat, seperti pelipis dan punggung.
Dampak Negatif Jahe Merah
Jahe merah dengan segudang manfaatnya juga rupanya memiliki dampak negatif. Memang tidak semua orang yang bisa terkena dampak negatifnya, hanya orang-orang yang memiliki riwayat penyakit maag yang bisa terkena dampaknya. Pasalnya, kandungan gingerol dalam jahe merah (yang bermanfaat dalam menekan prostaglandin, menghambat produksi enzim siklo oksigense, dan merangsang produksi ASI pada ibu menyusui) bersifat panas bagi lambung. Rasa panas ini akan memicu produksi asam lambung yang berlebihan sehingga menyebabkan timbulnya gejala sakit maag.
Selain gingerol, ada zat aktif lain di jahe merah yang dapat mengancam kehidupan janin. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya bersikap bijak dan waspada untuk tidak mengonsumsi jahe merah selama mengandung karena meningkatkan risiko keguguran.
(http://www.anneahira.com)

NILAI TAMBAH DARI PRODUK OLAHAN JAHE

Selama ini rimpang jahe lebih banyak dipasarkan dalam bentuk segar. Padahal, jahe bisa diolah menjadi berbagai produk yang mampu memberi nilai tambah bagi para petani. Pengolahan produk jahe segar ini terutama sangat diperlukan ketika panen raya dan harga mengalami kejatuhan. Juga ketika sebagian areal tanaman terserang penyakit. Tanaman jahe yang sampai dengan umur 3 - 4 bulan sehat walafiat, bisa saja kemudian terserang cendawan fusarium atau bakteri pseudomonas hingga seluruh areal tanaman menjadi layu dan mati. Sebelum terlambat, begitu tampak satu dua tanaman terserang penyakit, sebaiknya seluruh tanaman segera dipanen muda untuk dijadikan asinan jahe (pickle). Dengan cara ini petani bisa terhindar dari kebangkrutan. Selain terbawa oleh benih, penyakit layu cendawan dan bakteri ini juga disebabkan oleh lahan yang masih tercemar bibit penyakit. Bisa pula penyakit datang dari lahan pertanian di sekitarnya.

Bahan untuk produk olehan jahe, dalamhal ini hanya dibatasi jahe gajah atau jahe badak, yakni jahe yang ukurannya paling besar dan produktivitasnya paling tinggi. Sebab jahe emprit atau jahe sunti, lebih banyak dimanfaatkan untuk minyak asiri dan oleoresin. Sementara jahe merah lebih banyak diolah untujk bahan jamu. Jahe gajah alias jehe badak merupakan komoditas jahe yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Jahe badak yang akan dioleh, dibedakan menjadi jahe muda (umur 3 - 4 bulan) dan jahe tua (umur di atas 9 bulan). Selain itu, masih dikenal pula rebung jahe, yakni jahe yang masih sangat muda, yakni umur sekitar 1 bulan. Jahe muda biasanya diolah menjadi asinan jahe, jahe dalam sirup dan kristal jahe.
Dikenal dua macam asinan jahe, yakni asinan jahe cina dan australia. Asinan jahe cina adalah jehe muda yang dikupas dan dipotong-potong sesuai dengan kelas mutunya, kemudian dicampur garam. Volume garam 30% dari volume jahe yang telah dikupas dan dibersihkan. Jahe yang telah tercampur garam, dimasukkan ke dalam wadah kemudian ditutup rapat dengan pemberat. Setelah 24 jam, cairan yang keluar dari daging jahe dibuang. Ke dalam wadah itu, ditambahkan lagi garam dan cuka dengan perbandingan 30% dari volume jahe. Adonan ini selanjutnya diperam selama 1 minggu (7 hari) sampai siap dipasarkan. Asinan jahe cina dibedakan menjadi beberapa kualitas.  yakni 1 Young Stem Ginger; 2 Choise Selected Stem Ginger; 3 Fingers; 4 Cargo Ginger; 5 Skins, Shavings, Tops dan Tails. Proses pembuatan asinan jahe cina relatif sangat sederhana. Sebab pada prinsipnya hanya berupa pengupasan, pemotongan, pencucian dan pemeraman dengan garam selama 24 jam, kemudian pemeraman dengan garam dan cuka selama seminggu.  
Proses pembuatan asinan jahe australia juga dimulai dengan pengupasan, pemotongan, pencucian dan kemudian pemeraman. Bahan untuk memeram asinan jehe australia adalah garam 15% (separo asinan cina); larutan asam sitrat 1%; larutan belerang dioksida 5%. Larutan belerang dioksina, digunakan untuk mencegah berubahnya warna daging umbi jahe menjadi kecokelatan. Pemeraman asinan jahe australia hanya dilakukan sekali, namun jangka waktunya antara 1 bulan sd. 1 tahun, tergantung kapan jahe itu akan dipasarkan. Produk jahe dalam sirup juga dikenal model cina dan australia.
Jahe dalam sirup model cina, sebenarnya jahe asin yang diberi sirup. Caranya, jahe asin dicuci bersih kemudian direndam dalam air bersih selama dua hari untuk melarutkan garam dan cuka. Setelah itu jahe direbus selama 10 menit. Selama perebusan, rimpang asinan ini ditusuk-tusuk dengan garpu untuk memudahkan pelarutan gula ke dalam daging umbi jahe. Pelan-pelan dimasukkan gula pasir ke dalam wadah perebusan. Volume gula yang diperlukan sebanyak 60% dari volume jahe. Air juga perlu ditambahkan sampai seluruh gula larut dan asinan terendam. Perebusan dilakukan selama 45 menit. Kemudian api dimatikan dan diperam selama 2 sd. 3 hari. Setelah itu kembali dilakukan perebusan tahap II selama 45 menit. Setelah itu jahe dalam sirup model cina siap untuk dipasarkan. Kemasan jahe dalam sirup model cina biasanya berupa wadah drum atau guci, dengan volume 100 kg. dan 50 kg. atau sesuai dengan pesanan.
Jahe dalam sirup model australia, juga berasal dari bahan baku asinan jahe australia yang sudah tersimpan di atas 1 bulan. Sebelum diproses dengan larutan gula, asinan jahe ini direbus sampai lunak. Tujuan perebusan adalah untuk menghilangkan belerang dioksidanya. Setelah lunak, jahe diangkat dan ditiriskan kemudian dimasukkan ke dalam larutan sirup dengan kepekatan 30%. Larutan sirup ini kemudian dipanaskan dalam suhu sekitar 50° C selama 15 menit. Setelah itu jehe diangkat, ditiriskan dan kemudian kembali dimasukkan ke dalam larutan sirup. Proses pembuatan jahe dalam sirup model cina dan australia, sering dianggap kurang praktis. Hingga kadang-kadang jahe dalam sirup langsung diproduksi dengan bahan baku jahe segar. Pertama jahe muda segar dikupas, dipotong-potong dan dicuci bersih. Potongan jahe ini kemudian direbus dalam air tawar selama 15 menit untuk mengurangi tingkat kepedasannya. Selanjutnya jahe direbus dalam larutan gula. Volume gula yang digunakan sebanyak 75% dari volume jahe. Perebusan dilakukan selama 45 menit, kemudian didinginkan selama 2 hari dan didihkan lagi selama 45 menit.
Yang dimaksud dengan jahe kristal adalah proses pengolahan lebih lanjut dari jahe dalam sirup model cina maupun australia. Setelah perebusan tahap II, jahe dalam sirup model cina kembali didinginkan selama 2 hari. Setelah itu dilakukan perebusan tahap III sampai sirupnya menjadi sangat pekat. Setelah itu jahe ditiriskan, dicampur dengan kristal gula dan dikeringkan. Setelah kering, kristal jahe dikemas untuk dipasarkan. Jahe kristal model australia, juga berasal dari jahe dalam sirup. Dalam model australia, tidak dilakukan perebusan. Jahe yang telah ditiriskan langsung dimasukkan ke dalam larutan gula pekat, dimasukkan ke dalam gula sukrosa dan dikeringkan dengan dehidrator dalam suhu 50° C selama 2 jam. Sama halnya dengan jahe dalam sirup, jahe kristal juga bisa dibuat secara langsung dengan bahan baku jahe segar. Caranya, jahe dalam sirup yang berasal dari jehe segar, kembali direbus sampai larutan gulanya menjadi pekat. Setalah itu jahe dilumuri gula pasir dan ditiriskan serta dikeringkan.
Kalau jahe muda merupakan bahan baku asinan, jahe dalam sirup dan jahe kristal, maka jahe tua biasanya dikeringkan. Selama ini, petani jahe kita selalu menjual produknya dalam bentuk jahe tua segar. Kalau kebetulan pada saat panen raya harga jahe jatuh, maka petani kita akan gigit jari. Padahal, jahe bisa dikeringkan dengan cara yang sangat sederhana untuk memperoleh nilai tambah. Ada empat macam jahe kering yang diperdagangkan di pasar internasional. Keempat macam produk jahe kering itu adalah: 1 Scraped ginger, yakni rimpang jahe yang dikupas, diiris dan dikeringkan. 2 Coated gingger, yakni irisan jahe tanpa dikupas dan dikeringkan. 3 Bleached ginger, yakni irisan jahe yang sebelum dikeringkan terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air kapur. 4 Black ginger, yakni jahe utuh tanpa dikupas yang dicelupkan ke dalam air mendidih lalu dikeringkan. 
Black ginger paling mudah dibuat oleh para petani kita, sebab panen jahe tua selalu terjadi pada bulan Juni atau Juli bertepatan dengan musim kemarau. Rimpang jahe tua segar, harus dibersihkan akar-akarnya. Setelah itu dicuci bersih lalu dicelupkan ke dalam air mendidih selama 15 menit. Pencelupan dilakukan dengan menggunakan keranjang bambu dengan anyaman jarang, yang diberi tali untuk pengikat galah. Galah ini berguna agar keranjang bisa diangkat untuk dimasukkan ke dalam drum maupun ditarik kembali. Jahe segar ditaruh dalam keranjang tersebut, kemudian keranjang dicelupkan ke dalam wadah berisi  air mendidih. Biasanya air dididihkan dalam drum besar. Diameter keranjang untuk wadah jahe, harus sedikit lebih kecil dari diameter drum. Setelah dicelup air mendidihn jahe ditiriskan dan selanjutnya dijemur sampai kering. Diperlukan waktu sekitar satu minggu agar diperoleh tingkat kekeringan dengan kadar air 10 sd. 15% sesuai dengan standar perdagangan. 
Produk jahe kering dengan harga tertinggi adalah Scraped ginger. Produk ini adalah jahe gajah kualitas baik dengan ketuaan optimal yang dikupas, diiris dan kemudian dikeringkan. Yang harganya agak lebih murah adalah Coated gingger, yakni jahe kering irisan tanpa dikupas. Baik Coated gingger maupun Scraped ginger akan disebut sebagai Bleached ginger, kalau sebelum dikeringkan terlebih dahulu dicelup ke dalam air kapur. Karena panen jahe di Indonesia pasti jatuh pada pertengahan musim kemarau, maka tidak akan pernah ada kesulitan dalam upaya pengeringannya. Sebab pengeringan dengan menggunakan energi matahari, tetap paling murah jika dibandingkan dengan pengeringan menggunakan dryer. Namun untuk memperoleh kualitas jehe kering terbaik dengan kadar air 10%, diperlukan kombinasi pengeringan tenaga matahari dengan dryer. Di Indonesia, dryer berenergi tenaga matahari juga tetap paling murah. Namun dryer dengan pemanas kayu bakar serta limbah pertanian pun, juga tetap murah.
Sebenarnya produk jahe kering ini masih bisa diolah lebih lanjut menjadi tepung (serbuk jahe). Pengolahan jahe kering sampai menjadi serbuk dilakukan dengan penggilingan biasa sampai mencapai ukuran 50 - 60 mesh. Penggunaan jahe bubuk terbanyak adalah untuk oleoresin dan minyak asiri. Namun penggunaan untuk rempah dan minuman jahe pun, sekarang juga mulai marak di negarai kita. Penggunaan oleoresin makin lama akan semakin meluas, sebab produk ini tidak mungkin tergantikan dengan tepung jahe. Tingkat kepedasan, aroma dll. oleoresin sudah bisa distandarkan. sementara persyaratan perdagangan tepung jahe tidak sampai ke tingkat kepedasan dan keharumannya. Saat ini, produsen oleoresin terkemuka di duni adalah Prancis dan India. Beberapa eksportir jahe kita, selalu mencari jahe segar ke Australia dan RRC untuk direekspor ke India. Padahal dengan melakukan pengolahan  secara sederhana, kita akan bisa memperoleh nilai tambah yang sangat menguntungkan bagi para petani. (R) * * *   (http://foragri.blogsome.com)

Permen Jahe Populer di Eropa

Siapa yang tahu harga permen jahe saat ini? Maklum, semakin jarang dijual di warung-warung sekitar kita. Permen jahe biasanya diproduksi oleh industri rumahan, jadi kalah bersaing dengan permen lain hasil pabrik.

Siapa sangka, permen ini ternyata sudah ratusan tahun terkenal di Eropa. Setidaknya begitulah yang tertuang dalam tulisan John Joseph Stockdale dalam bukunya Island of Java.




Petualang asal Inggris ini menyatakan dalam bukunya, Belanda mengirimkan sebanyak 5.000 kilogram produk yang disebut dengan candied ginger dari Batavia ke Eropa pada tahun 1778. Melihat jumlahnya, sangatlah besar untuk ukuran pada masa itu.

Penganan ini digemari oleh masyarakat Eropa karena dirasakan pas untuk kondisi alam mereka yang dingin.


 Selain itu, penganan tradisional ini juga memiliki kemampuan untuk menghangatkan badan, menyegarkan tenggorakan dan menyembuhkan kembung dan menghangatkan badan dan menyegarkan tenggorokon.

Hebatnya lagi, permen jahe juga terpilih sebagai salah satu permen khas Indonesia yang tak kalah terkenal dibanding dengan Nougat (Perancis) atau Gummy Bear (Jerman).

Sumber: beritasatu.com